Seorang aktivis wanita mendapat ide untuk mencegah perang saudara ini. Ia memperprakarsai pemogikan seks secara semesta dan berencana. Lysisrata mengumpulkan wanita bertubuh seksi agar mereka turut mendukung kegiatan ini.Lysisrata berusaha meyakinkan sesama wanitanya bahwa perang adalah bentuk pemborosan nasional yang sia-sia, dan harus dicegah.
Wanita dengan bedak tebal, bergincu, pakaian sutra yang terawang dan sandal beludru adalah kunci mencegah perang. " Jangan ladeni laki-laki dalam jangka waktu tertentu sampai tuntutan kita terpenuhi. Baerdandanlah secantik mungkin, berdirilah di tangga, taburkan wewangian di tubuhkan. Kalau suami meminta, mintakan juga syaratmu. Bahwa perang harus dibatalkan. Jika mereka berkepala batu dan mulai memaksa,berlakulah pula seperti batu. Bertahan terus sampai keluar surat perjanjian perdamaian.
Lalu Lysisrata berpidato lagi, sampai yakin bahwa perjuangan mereka benar-benar halal, dan hanya itulah senjata ampuh mereka miliki. Kongres wanita pun ditutup dengan minum anggur bersama sambil mengucap janji dewa. Mereka berkumpul di bendahara negara dan setelah lelaki Yunani datang terjadilah kalucuan, para wanita menggoda dan para lekaki mengejek. Para lelaki bertekad untuk berperang dan wanita mengambil ember lalu mengguyur sambil bertanya," kenapa basah?" lelaki marah dan mulai frustasi.
Bagi para wanita membatalkan perang bukan suatu hal yang kompleks malah sederhana. Bertemu baik-baik, berdiskusi, perang dibatalkan habis perkara!!.
Tapi begitulah lelaki yang serba otot itu, perang adalah suatu hal yang mereka sukai sia-sia bila tak mereka gunakan.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar